Sabtu, 05 September 2015

Meski terkenal dengan rasa pahit yang dimilikinya, tumbuhan merambat yang berasal dari wilayah Asia Tropis atau pare memiliki manfaat kesehatan yang beragam. Selain dapat membantu menurunkan berat badan, laman Times of India melaporkan, Anggota suku labu-labuan atau Cucurbitaceae ini juga bermanfaat menurunkan glukosa darah untuk penderita diabetes. Pare juga mengandung kadar air tinggi (90%) dan mengandung 2,6 gram serat yang bisa menahan rasa lapar lebih lama. Simak ulasannya, sebagai berikut: 1. Menurunkan kolesterol Pare kaya fitonutrien dan antioksidan yang dapat membantu mengontrol kolesterol jahat dalam tubuh. Mengkonsumsi sayuran ini sebanyak yang Anda ingin tetap sehat 2. Meningkatkan kekebalan tubuh Pare kaya akan antioksidan yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. 3. Mencegah Kanker Tahukah Anda, kanker memiliki sifat anti kanker? Sayuran ini pernah diteliti dapat menurunkan risiko kanker. 4. Mencegah Kanker Pare adalah sumber yang kaya fitonutrien dan antioksidan membantu dalam penurunan berat badan. 5. Obat cacingan Pare dapat membunuh cacing yang ada dalam usus sekaligus membuang racun dalam tubuh.

Rabu, 02 September 2015

Wales Salah satu benda yang yang selalu dibawa mereka yang memiliki asma adalah inhaler (obat asma yang disemprotkan ke dalam tenggorokan). Alat medis ini bisa segera membantu melegakan napas saat terjadi serangan asma. Namun sayang, hampir sebagian besar pasien asma menggunakan inhaler dengan teknik salah. Menurut data dari British Lung Foundation (BLF) sekitar 90 persen pasien asma tak menggunakan inhaler dengan cara yang tepat. Ini artinya hanya sekitar lima persen manfaat obat yang mencapai paru-paru. Hal ini disampaikan dalam `National Asthma Week` pada Selasa lalu di Inggris. "Ada begitu banyak inhaler tersedia, namun hal ini berpotensi membuat orang kesulitan mengingat cara terbaik menggunakan inhaler yang diberikan," terang juru bicara BLF dikutip laman Wales Online, Kamis (3/9/2015). "Masing-masing inhaler tersebut memiliki teknik penggunaan yang berbeda. Sehingga tak heran bila banyak orang yang tak tepat menggunakannya," tambahnya lagi. Pasien asma memang memiliki saluran pernapasan yang sangat sensitif. Bisa meradang dan mengencang ketika menghirup sesuatu yang menganggu paru-paru seperti tungau debu atau serbuk sari. Ketika serangan asma datang, dada menjadi sesak dan mengi sehingga sulit untuk bernapas. Pada kondisi seperti inilah para pasien asma akan memanfaatkan inhaler untuk melegakan napasnya. "Anda bisa meminta dokter meresepkan inhaler yang biasa dipakai atau bisa juga meminta bantuan untuk melatih cara penggunaan yang tepat. Hal ini penting guna mendapatkan hasil maksimal dari pengobatan mereka," terang Kepala British Lung Foundation, Joseph Carter.

Berlama-lama di pusat kebugaran (gym) tidak akan membantu Anda dalam membentuk otot dan perut jika tidak diimbangi dengan makanan yang sehat. Makan yang sehat di waktu yang tepat dan tetap terhidrasi merupakan penunjang dalam pembentukan otot-otot yang diinginkan. Berikut empat jenis makanan yang dapat Anda konsumsi, seperti dikutip dari situs Times of India, Rabu (2/9/2015): 1. Jangan lupa memasukkan sayuran dan buah-buahan ke dalam piring sajian Anda. Sayur dan buah-buahan mengandung nutrisi penting seperti vitamin, mineral, serat, dan juga beberapa persen protein. 2. Jika Anda bukan vegetarian, makanlah daging tanpa lemak. Dengan jumlah protein, asam amino, dan zat besi dapat menumbuhkan otot secara alami. 3. Susu rendah lemak penting untuk diminum. Segelas susu rendah lemak setiap hari dapat mengokohkandan membentuk otot Anda karena mengandung vitamin, kalsium, kalium, karbohidrat serta protein. 4. Jangan lupa juga telur, biji-bijian, kacang-kacangan. Ini semua mengandung zat besi, zink, asam amino, lemak sehat, protein, vitamin, antioksidan, dan serat yang diperlukan untuk membentuk otot

Selasa, 01 September 2015

Kurang tidur akan membuat kita mengalami kesulitan dalam mengingat suatu hal, dan lebih sering untuk mengatakan sesuatu yang palsu. Kurang tidur akan membuat kita mengalami kesulitan dalam mengingat suatu hal, dan lebih sering untuk mengatakan sesuatu yang palsu. Liputan6.com, New York- Jika Anda ingin sehat, penuhi kebutuhan tidur cukup dan berkualitas. Menurut studi terbaru, orang yang tidur kurang dari enam jam setiap malam risiko risiko terkena flu atau salesma meningkat empat kali dibandingkan yang tidur lebih dari tujuh jam. Dalam studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Sleep edisi September, penelitia melakuan analisis terhadap 164 orang dewasa. Saat penelitian pertama, partisipan dimonitor seberapa banyak tidur setiap malam dalam satu minggu. Beberapa minggu kemudian mereka diinjeksi rhinovirus. Lalu selama lima hari mereka dikarantina di hotel. Setelah dilakukan analisis, diketahui bahwa partisipan yang tidur tujuh jam maupun kurang risiko terkena salesma empat kali lebih tinggi dibanding tidur lebih dari tujuh jam. Lalu, yang tidur kurang dari lima jam risiko terkena penyakit ini 4,5 kali. "Kita tahu tidur penting untuk meningkatkan imunitas tubuh. Ketika kita tidur cukup, tubuh jadi kurang efektif untuk melawan virus," terang profesor psikiatri dari University of California, San Francisco, Amerika Serikat, Aric Prather. Lewat studi ini Prather mengungkapkan ini adalah bukti yang meyakinkan tidur bisa berdampak terhadap risiko terkena salesma seperti dikutip laman Time, Rabu (1/9/2015)